Sementara mobil Esemka belum diproduksi massal dikarenakan belum mendapatkan ijin layak jalan dan uji emisi. Pihaknya saat ini masih menyempurnakan mobil Esemka agar bisa memperoleh izin-izin yang dibutuhkan untuk produksi massal.
Meski belum mendapatkan surat ijin, sampai saat ini produksi prototipe berbagai jenis mobil Esemka tetap berlangsung, seperti terlihat di Solo Techno Park (STOP). Produksi ini sebagai sarana pembelajaran para siswa sekolah menengah kejuruan.
”Produksi massal tidak akan di ijinkan bila belum mendapatkan ijin layak jalan dan uji emisi. Bila sudah mengantongi ijin nantinya, kami berharap bisa memproduksi 300 unit per bulan. Namun, sekarang ini setidaknya kami akan produksi 200 unit. Targetnya, awal Maret 200 unit mesin sudah tiba di Solo Techno Park.
Gampang Sarwono selaku Direktur Pelayanan dan Pengembangan STP mengatakan, saat ini pihaknya tengah memverifikasi penyuplai komponen. Ada 18.000 komponen yang dibutuhkan untuk membuat mobil Esemka. ”Kalau sudah produksi massal harus melibatkan pihak lain. Mereka itu UKM,” ujar beliau.
No comments:
Post a Comment